Sunday, December 26, 2021

Dua orang yang dipanggil sebelum Ellen G. White:

 William Foy (Meninggal 1893)

Berkulit hitam, dilatih di Boston untuk menjadi pendeta gereja Episkopal.  Di awal tahun 1842  dia menerima dua khayal tentang kedatangan Yesus dan memberi upah kepada yang setia.  Yang pertama diterimanya pada tanggal 18 Januari, saat ada doa bersama lamanya kyala kira-kira 2 setengah jam.  Penekanan khayal itu adalah nasib orang benar dan orang jahat.  Tidak ada indikasi diberikan kepadanya untuk menceritakan khayal itu kepada orang lain, jadi dia tidak ceritakan.  Khayal kedua 4 Febrari selama 12 setengah jam tentang: kelompok besar orang dihadapan tahta Allah, malaikat yang berkuasa, dengat trompet ditangan, siap dikirim ke bumi melalui 3 langkah; buku-buku catatan di sorga, 2nd Coming, dan perintah: “engkau harus membagikan apa yang engkau lihat, dan amarkan tetanggamu untuk menghindari murka yang akan datang.  Perintah ini sangat mengganggunya.  Tuhan membuka jalan.  Dua hari kemudian dia mendapat undangan intuk berkhotbah di gereja Boston. Dia berbicara dengan takut-takut/ragu-ragu tetapi para pendengar sangat tertarik.  Kemudian undangan lain datang, dan selama tiga bulan dia mengadakan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain untuk memenuhi undangan.  Tetapi kerana masalah keuangan dan kahurusan mengurus rumah tangga, dan masalah perbedaan pandangan tentang warna kulit memaksa dia untuk berhenti.

Tetapi beberapa saat kemudian dia kembali berkhotbah.  Pada saat berkhotbah di Portland, Maine pekabarannya didengar oleh seorang gadis muda 14 tahun  Ellen G. Harmon.  Beberapa saat sebelum kekecewaan besar, dia menerima khayal ketiga-kembali tiga tahap anak tangga.  Kepadanya kelihatannya menekankan  bahwa waktu 2nd Coming  akan terus melewati 22 Oktober 1844.  Tetapi karena diyakinkan bahwa Yesus akan segera datang, dia menolak untuk memberitakan hal ini.  Ini merupakan khayalnya yang terakhir.  Dan bersama pengikut Miller yang lain merasakan kekecewaan besar.  Pada tahun 1845 dia menulis buku kecil,”The Christian Experience of William E. Foy, bersama-sama dengan dua khayal yang diterimanya pada bulan Januari dan Februari 1842.  Beberapa saat kemudian setelah kekecewaan besar, saat menghadiri dan mendengar pembicaraan Elleh White, dia memotong pembicaraan dan mengatakan itu persis/sama dengan yang saya lihat sebelumnya.

Hazen Foss (meninggal 1893).

Seorang yang terdidik, pandai berbicara, suara yang enak didengar.  Dia tinggal di Portland, Maine dan menikah dengan salah satu saudara perempuan Ellen.  Sedikit informasi tentang orang ini. Kira-kira pada bulan September atau permulaan Oktober 1844 dia menerima khayal yang pertama dan perintah  untuk memberitakan yang dia lihat kepada pengikut Miller dia terima pada khayal kedua, setelah kekecewaan besar.  Kelihatannya isi dari khayal itu sama dengan khayal pertama yang diberikan kepada EGW.  Allah katakan kepadanya bahwa dia akan menghadapi berbagai tantangan, tapi dia tidak perlu kecewa.  Walaupun ada kesempatan diberikan kepadanya, dia menolak untuk memberitakan penglihatannya. Waktu berlalu dan kerohaniannya menurun.  Dia bahkan mendengar suara Roh Kudus mengatakan kepadanya bahwa dia telah mendukakan Roh Kudus, dan sekarang Allah akan memilih orang lain, “the weakest of the weak,” untuk mengambil tempatnya dalam mengkomunikasikan kehendak Allah kepada umatnya.  Merasa putus asa dia mengadakan pengaturan dengan cepat untuk membawakan pekabaran yang dia terima, tetapi pada saat itu, ketika dia pergi ke mimbar untuk berbicara, dia tidak bisa mengingat satupun.  Beberapa orang yang hadir dalam pertemuan itu memberikan kesaksian bahwa kejadian ini merupakan kejadian yang sangat menyakitkan dan memalukan yang pernah mereka hadiri.  Kata-kata menyedihkan yang keluar dari mulutnya sungguh menakutkan: “I have forgotten it.  I can remember nothing.  The spirit of the Lord has abandoned me.”

Di awal tahun 1845, saat mengunjungi saudaranya di Portland, dari luar dia mendengar EGW membagikan khayalnya yang pertama. Dan dia ingat bahwa itu juga adalah khayal yang sama yang diberikan kepadanya.  Hari berikutnya, saat bertemu dengan EGW, dia berkata kepadanya:  “The vision have been taken away from me and given to you.  Do not refuse to obey God because if you do it it will be at the risk of your own soul. I am a lost man, but you have been chosen by God.  Be faithful to your work, and the crown which could have been mine be given to you.”

Sumber : Mata Kuliah Sejarah Gereja Advent 
Pdt Alan Pasuhuk (2010)

No comments:

Post a Comment