William Foy (Meninggal 1893)
Berkulit
hitam, dilatih di Boston
untuk menjadi pendeta gereja Episkopal.
Di awal tahun 1842 dia menerima
dua khayal tentang kedatangan Yesus dan memberi upah kepada yang setia. Yang pertama diterimanya pada tanggal 18
Januari, saat ada doa bersama lamanya kyala kira-kira 2 setengah jam. Penekanan khayal itu adalah nasib orang benar
dan orang jahat. Tidak ada indikasi
diberikan kepadanya untuk menceritakan khayal itu kepada orang lain, jadi dia
tidak ceritakan. Khayal kedua 4 Febrari
selama 12 setengah jam tentang: kelompok besar orang dihadapan tahta Allah,
malaikat yang berkuasa, dengat trompet ditangan, siap dikirim ke bumi melalui 3
langkah; buku-buku catatan di sorga, 2nd Coming, dan perintah:
“engkau harus membagikan apa yang engkau lihat, dan amarkan tetanggamu untuk
menghindari murka yang akan datang.
Perintah ini sangat mengganggunya.
Tuhan membuka jalan. Dua hari
kemudian dia mendapat undangan intuk berkhotbah di gereja Boston. Dia berbicara dengan
takut-takut/ragu-ragu tetapi para pendengar sangat tertarik. Kemudian undangan lain datang, dan selama
tiga bulan dia mengadakan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain untuk
memenuhi undangan. Tetapi kerana masalah
keuangan dan kahurusan mengurus rumah tangga, dan masalah perbedaan pandangan
tentang warna kulit memaksa dia untuk berhenti.
Tetapi
beberapa saat kemudian dia kembali berkhotbah.
Pada saat berkhotbah di
Portland, Maine
pekabarannya didengar oleh seorang gadis muda 14 tahun Ellen G. Harmon. Beberapa saat sebelum kekecewaan besar, dia
menerima khayal ketiga-kembali tiga tahap anak tangga. Kepadanya kelihatannya menekankan bahwa waktu 2nd Coming akan terus melewati 22 Oktober 1844. Tetapi karena diyakinkan bahwa Yesus akan
segera datang, dia menolak untuk memberitakan hal ini. Ini merupakan khayalnya yang terakhir. Dan bersama pengikut Miller yang lain
merasakan kekecewaan besar. Pada tahun
1845 dia menulis buku kecil,”The Christian Experience of William E. Foy,
bersama-sama dengan dua khayal yang diterimanya pada bulan Januari dan Februari
1842. Beberapa saat kemudian setelah
kekecewaan besar, saat menghadiri dan mendengar pembicaraan Elleh White, dia
memotong pembicaraan dan mengatakan itu persis/sama dengan yang saya lihat
sebelumnya.
Hazen Foss (meninggal 1893).
Seorang
yang terdidik, pandai berbicara, suara yang enak didengar. Dia tinggal di Portland, Maine
dan menikah dengan salah satu saudara perempuan Ellen. Sedikit informasi tentang orang ini.
Kira-kira pada bulan September atau permulaan Oktober 1844 dia menerima khayal
yang pertama dan perintah untuk
memberitakan yang dia lihat kepada pengikut Miller dia terima pada khayal
kedua, setelah kekecewaan besar.
Kelihatannya isi dari khayal itu sama dengan khayal pertama yang
diberikan kepada EGW. Allah katakan
kepadanya bahwa dia akan menghadapi berbagai tantangan, tapi dia tidak perlu
kecewa. Walaupun ada kesempatan
diberikan kepadanya, dia menolak untuk memberitakan penglihatannya. Waktu
berlalu dan kerohaniannya menurun. Dia
bahkan mendengar suara Roh Kudus mengatakan kepadanya bahwa dia telah mendukakan Roh Kudus, dan
sekarang Allah akan memilih orang lain, “the weakest of the weak,” untuk mengambil
tempatnya dalam mengkomunikasikan kehendak Allah kepada umatnya. Merasa putus asa dia mengadakan pengaturan
dengan cepat untuk membawakan pekabaran yang dia terima, tetapi pada saat itu,
ketika dia pergi ke mimbar untuk berbicara, dia tidak bisa mengingat
satupun. Beberapa orang yang hadir dalam
pertemuan itu memberikan kesaksian bahwa kejadian ini merupakan kejadian yang
sangat menyakitkan dan memalukan yang pernah mereka hadiri. Kata-kata menyedihkan yang keluar dari
mulutnya sungguh menakutkan: “I have forgotten it. I can remember nothing. The spirit of the Lord has abandoned me.”
Di
awal tahun 1845, saat mengunjungi saudaranya di Portland, dari luar dia mendengar EGW
membagikan khayalnya yang pertama. Dan dia ingat bahwa itu juga adalah khayal
yang sama yang diberikan kepadanya. Hari
berikutnya, saat bertemu dengan EGW, dia berkata kepadanya: “The vision have been taken away from me and given to you. Do not refuse to obey God because if you do it it will be at the risk of your
own soul. I am a
lost man, but you
have been chosen by God. Be faithful to
your work, and the crown which could have been mine be given to you.”
Sumber : Mata Kuliah Sejarah Gereja Advent
Pdt Alan Pasuhuk (2010)
No comments:
Post a Comment